CNC MACHINE ADVISORY


LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM MESIN CNC
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kegiatan Praktikum Mesin CNC



Disusun Oleh :

ILYAS SUTISNA                             2111151012
RIAN SOPYAN                                2111151013
HANDY RAMADHANI                  2111151014
DEKA DWI FAJAR S.                    2111151038
KELOMPOK 6




PROGRAM STUDI SI
LABORATORIUM MESIN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2017

KATA PENGANTAR

           Alhamdulillahirrabil’alaamiin, penyusun panjatkan kehadirat  Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan “Laporan Akhir Praktikum Mesin CNC”. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan semesta alam Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarganya, sahabatnya, dan ummatnya penyusun dapat meyelesaikan laporan akhir.
 Laporan akhir ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan dari praktikum Mesin CNC. Penyusun ucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Wirawan Piseno ST., MT, selaku ketua jurusan Teknik Mesin UNJANI
2. Bapak PYM. Wibowo Ndaruhadi ST., MT, Phd selaku Kordinator Praktikum Mesin CNC UNJANI
2. Bapak Asep Sopian S ST., MT, sebagai Pembimbing Praktikum Mesin CNC
3. Asisten Laboraturium Mesin CNC Teknik Mesin UNJANI
4. Teman-teman kelompok 6
Penyusun sangat menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang mendukung untuk membangun penyusun yang lebih sempurna lagi kedepannya. Demikian laporan ini penyusun sampaikan semoga laporan ini dapat bermanfaat kedepannya dan berguna di lain waktu.

Cimahi,  Desember 2017
Hormat Penyusun,
 
                                                                                                            Kelompok 6

DAFTAR ISI


DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN


      Simbol                    Keterangan                                                                                                                  
~
Tombol pengalih (Rapid)
Ø
Diameter mm Milimeter
R
Radius
X
Pergerakan pada arah sumbu
X i
Vektor satuan pada arah sumbu
X Y
Pergerakan pada arah sumbu
Z
Pergerakan pada arah sumbu
Z k
Vektor satuan pada arah sumbu Z
F
Feeding
C
Chamfer
S
Spindle speed
G
Fungsi Gerakan sumbu
N
Nomor pemprograman
M
Fungsi gerakan pembantu
DEL
Menghapus data/file
INP
Memasukkan data yang akan dijalankan
H/C
Memindahkan fungsi CNC/manual
FWD
Memindahkan program ke program selanjutnya
REV
Memindahkan program ke program sebelumnya


DAFTAR GAMBAR


 

DAFTAR TABEL


BAB I
PENDAHULUA
N

1.1.   Latar Belakang

            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangatlah pesat, hal ini juga berdampak pada persaingan di dunia industri yang semakin meningkat, tentunya industri mrmbutuhkan SDA yang berkualitas dan terampil, Universitas Jenderal Achmad Yani merupakan salah satu lembaga yang mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai dalam dunia industri, dengan membuat mahasiswa terjun langsung dalam praktikum, guna melatih skill dari setiap individu, sebagai modal dalam persaingan diranah industry kelak setelah lulus. Salah satu bentuk praktek nya adalah CNC, disini mahasiswa dituntut untuk memahami pemerograman dari mesin CNC dan menjalankan mesin CNC, dalam kesempatan ini akan dibahas mengenai mesin CNC TU 2A dan TU 3A.

1.2.   Tujuan Praktikum

1.    Agar mahasiswa dapat melatih kesabaran diri dalam melaksanakan suatu pekerjaan
2.    Agar mahasiswa mengerti bagaimana cara membuat program untuk mesin CNC TU-3A dan TU-2A.
3.    Agar mahasiswa dapat mengoperasikan mesin cnc TU 3A  dan 2A.
4.    Agar mahasiswa dapat memahami karakter dari mesin CNC TU-3A dan 2A itu sendiri.

1.3.   Metode Praktikum

            Metode praktikum yang dilakukan seabagaia berikut :
1.    Metode teori dasar, yaitu suatu metode yang digunakan dalam penelitian dasar yang diarahkan pada penemuan atau penguatan suatu teori.
2.    Metode observasi, yaitu teknik untuk pengumupulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung yang berhubungan dengan objek penelitian.

1.4.   Lokasi Praktikum

            Laboratorium Mesin Cnc Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung. Dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Desember 2017.

1.5.   Sistematika Penulisan

            Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut yang telah kami buat sebagaimana mestinya :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
       Berisikan sebab dan akibat yang mendasari dilakukannya praktikum mesin CNC bagi mahasiswa teknik mesin.
1.2. Tujuan Praktikum
       Berisikan tujuan yang akan didapatkan setelah atau sebelum mengikuti praktikum mesin cnc.
1.3. Metode Praktikum
       Merupakan cara pengambilan data yang dilakukan pada saat praktikum.
1.4. Lokasi Praktikum
       Berisikan tempat, hari/tanggal, serta jam pelaksanaan praktikum yang dilakukan pada saat praktikum.
1.5. Sistematika Penulisan
       Tatacara penulisan laporan akhir praktikum.
BAB II LANDASAN TEORI
       Berisikan landasan teori yang mendukung dalam praktikum dan laporan akhir praktikum mesin CNC.
BAB III TAHAPAN PRAKTIKUM
3.1. Skema Proses
            Berisikan langkah kerja sebelum dilakukan praktikum mesin CNC.
3.2. Penjelasan Skema Proses 
            Berisikan penjelesan tentang langkah kerja.
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Praktikum
Berisikan hasil data yang diperoleh pada saat praktikum.
4.2. Pembahasan
Berisikan pembahasan – pembahasan dari hasil pengerjaan pada saat praktikum.
BAB V KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berisikan kesimpulan dari bab 1 hingga bab 4.
5.2. Saran
Berisikan saran – saran yang mendukung atau membangun untuk pelaksanaan praktikum selanjutnya.

BAB II
LANDASAN TEORI


            CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem kontrol berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode N dan G (G-kode) yang mengatur kerja sistem peralatan mesinnya, yakni sebuah alat mekanik bertenaga mesin yang digunakan untuk membuat komponen/benda kerja. Mesin perkakas CNC merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi/sisipan yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi/sistem kerja CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai.
            Adanya mesin CNC berawal dari berkembangnya sistem Numerically Controlled (NC) pada akhir tahun 1940-an dan awal tahun 1950-an yang ditemukan oleh John T. Parsons dengan bekerja sama dengan Perusahaan Servomechanism MIT. Adanya mesin CNC didahului oleh penemuan mesin NC yang mempunyai ciri parameter sistem pengoperasiannya tidak dapat diubah. Sistem CNC pada awalnya menggunakan jenis perangkat keras  (hardware) NC, dan komputer yang digunakan sebagai alat penghitungan kompensasi dan terkadang sebagai alat untuk mengedit.
            Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan kertas berlubang sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol. Setelah tahun 1950, ditemukan metode baru mentransfer data dengan menggunakan kabel RS232, floppy disks, dan terakhir oleh Komputer Jaringan Kabel (Computer Network Cables) bahkan bisa dikendalikan melalui internet.
            Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan sehingga mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga manusia menjadi full otomasi. Berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak.


            Mesin CNC adalah mesin yang menggunakan program suatu komputer, dimana singkatan CNC tersebut adalah Computerisasi Numberik Control. Merupakan sistem otomatisasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam.
            Kata NC sendiri adalah singkatan dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas.
            Mesin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain.
            Saat ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat.
a. Program
·         Control Unit/Processor
·         Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol pahat
·         Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat
·         Pahat
·         Dudukan dan pemegang
b. Prinsip kerja
Prinsip kerja NC/CNC secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
·         Programer membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara pengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat pada komputer dengan software pemrogaman CNC.
·         2Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.
            Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibedakan atas :
a. Mesin CNC training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana pendidikan, dosen dan training.
b. Mesin CNC production unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagaimana mestinya.

            Mesin CNC turning berfungsi untuk mengerjakan semua proses turning. Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)
Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halny Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan kearah melintang dan horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama denganMesin Bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang padacekam bergerak sedangkan alat potong diam.Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambing sebagai berikut :
·         Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
·         Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.
            Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNCTU-2A dapat dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :
Gambar 2.1 Sumbu Mesin Bubut TU-2A

b. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)
            Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama,akan tetapi yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan. CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (external programing system). Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak. Sedangkan Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan aksesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dsb. Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama pula.
            Prinsip Kerja Mesin CNC Turning antara lain benda kerja berputar pada sumbu mesin atau spindle dengan melakukan gerak makan, sedangkan tool melakukan gerak potong terhadap benda kerja pada sumbu x atau z. Pergerakan tool dijalankan secara otomatis dengan menginputkan program (data) pada mesin CNC Turning.
a. Motor
Motor utama adalah motor penggerak cekam ( Chuck ) untuk memutar benda kerja. Motor ini adalah motor jenis arus searah ( DC )dengan kecepatan yang variabel, identifikasi dari motor adalah :
- Jenjang putaran 600 - 4000 put / menit
- Tenaga masukan / in put 500 watt
- Tenaga pengeluaran/ out put 300 watt
b. Step Motor
            Step motor adalah motor penggerak untuk eretan memanjang, melintang dan rumah alat potong. Jenis dan ukuran masing - masing step motor adalah sama. Identifikasi dari step motor adalah :
- Jumlah 1 putaran 72 langkah
- Momen putar 0,5 Nm
- Kecepatan gerakan
- Gerakan cepat maksimum 700 mm / menit
- Gerakan pengoperasian manual 5 - 400 mm / menit
- Gerakan pengoperasian CNC terprogram 2 - 499 mm / menit
c. Eretan/support
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin. Untuk mesin bubut CNC TU-2A dibedakan menjadi dua bagian berikut.
- Eretan memanjang (sumbu Z) dengan jarak lintasan 0–300 mm.
- Eretan melintang (Sumbu X) dengan jarak lintasan 0–50 mm.
d. Rumah alat potong (revolver/toolturret)
            Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada saat proses pengerjaan benda kerja. Adapun alat yang dipergunakan disebut revolver atau toolturet, revolver digerakkan oleh step motor sehingga bisa digerakkan secara manual maupun terprogram. Pada revolver bisa dipasang enam alat potong sekaligus yang terbagi menjadi dua bagian berikut
- Tiga tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran 12 × 12 mm. Misal: pahat kanan luar, pahat potong, pahat ulir, dan lain-lain.
- Tiga tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum diameter 8 mm. Misal: pahat kanan dalam, bor, center drill, pahat ulir dalam, dan lain-lain.
e.Cekam
            Cekam pada mesin bubut berfungsi untuk menjepit benda kerja pada saat proses penyayatan berlangsung. Kecepatan spindel mesin bubut ini diatur menggunakan transmisi sabuk. Pada sistem transmisi sabuk dibagi menjadi enam transmisi penggerak.
f. Kepala Lepas ( TailStock )
            Kepala lepas adalah alat abntu mesin yang di dipergunakan antara lain :
- Untuk mendukung benda kerja yang panjang pada waktu proes penyayatan berlangsung
- Untuk menjepit center drill, bor, reamer dll pada waktu kerja manual.
g. meja mesin
            Berfungsi sebagai tempat untuk mendukung atau meletakkan komponenkomponen utama mesin CNC Turning.
h. Tool Post
            Berfungsi sebagai tempat dudukan pahat atau tool pada mesin CNC Turning. Jumlah pahat yang dapat digunakan adalah 8 tool.
i. Monitor
            Pada bagian depan mesin terdapat monitor yang menampilkan data-data mesin mulai dari setting parameter, posisi koordinat benda, pesan error, dan lain-lain.
j. Panel Control
            Panel control adalah kumpulan tombol-tombol panel yang terdapat pada bagian depan mesin dan berfungsi untuk memberikan perintah-perintah khusus pada mesin, seperti memutar spindle, menggerakkan meja, mengubah setting parameter, dan lain-lain. Masing-masing tombol ini harus diketahui dan dipahami betul oleh seorang CNC Setter
k. Coolant hose
            Setiap mesin pasti dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk cutter dan benda kerja. Yang paling umum digunakan yaitu air coolant dan udara bertekanan, melalui selang yang dipasang pada blok spindle.




Gambar 2.2 Diagram Cartesian

Titik A [ 5, 8  ]
Titik B [ -6, 4 ]
Titik C [ -9,-2 ]
Titik D [ 3, -7 ]
A. Sistem Pemrograman.
Sistem pemrograman mesin CNC mengacu pada prinsip diagram Cartesian. Sistem Pemrograman Mesin CNC ada 2 macam :
-           Pemrograman sistem Absolut
-           Pemrograman sistem Inkremental
1. Pemrograman Absolut.
Didalam program mesin CNC sistem pemrograman ini lebih banyak digunakan dibanding sistem pemrograman dengan inkremental. Dalam sistem pemrograman Absolut hanya mengacu pada satu titik referensi saja [ titik nolnya tidak berpindah-pindah ]

Gambar 2.3 Diagram Sistem Absolut

Lihat gambar diatas. Apabila sebuah endmill
S                                X-8. Y-4. Z15.
S --> A                        X-5. Y-4. Z0.
A --> B                        X  5. Y-4. Z0.
B --> C                        X  5. Y  4. Z0.
C --> D                        X -5. Y 4.  Z0.
D --> A                       X -5. Y-4. Z0.


2. Pemrograman Inkremental.
            Pemrograman sistem inkremental titik referensinya [ titik nolnya ] selalu berpindah-pindah, dimana gerakan itu berhenti, disitulah titik referensi untuk menghitung jarak untuk pergerakan berikutnya [Endpoint akan menjadi start point untuk start berikutnya].

Gambar 2.4 Gambar Diagram Sistem Incremental

Lihat gambar diatas. Apabila sebuah endmill

S                                X0. Y0. Z0.
S --> A                        X3. Y0. Z-15.
A --> B                        X10. Y0. Z0.
B --> C                        X 0. Y 8. Z0.
C --> D                        X-10. Y0.  Z0.
D --> A                       X 0. Y-8. Z0.
B. Fungsi G dan M
• Fungsi G :
G00     : Gerakan cepat tanpa pemakanan / rapid [ gerakan mesin ]
              G00 X ….Y ….Z ….
            Gerakan ini tidak boleh dipergunakan untuk melakukan cutting / pemakanan terhadap benda kerja, sebab bisa menyebabkan pisau atau alat potong patah. Didalam pemrograman gerakan G00 ini harus diperhatikan dengan cermat agar gerakannya tidak menimbulkan tabrakan antara alat potong dan benda kerja atau alat bantu lainnya.
Gambar 2.5 Gambar Diagram G00

G01     : Gerakan pemakanan lurus
              G01 X…. Y…. Z…. F …
            Gerakan ini dipergunakan untuk pemakanan lurus. Kecepatan gerakan ini ditentukan oleh feedingnya.

Gambar 2.6 Gerakan G01 Pemakanan Lurus

              G02 X .... Y .... Z .... R .... F ... ;                   atau
              G02 X .... Y .... Z .... I .... J .... K .... F ... ;
            Gerakan ini dipergunakan untuk pemakanan melingkar yang searah jarum jam. Kecepatan gerakan inipun ditentukan oleh feedingnya.
G03     : Gerakan melingkar berlawanan arah jarum jam
              G03 X .... Y .... Z .... R .... F ... ;                   atau
              G03 X .... Y .... Z .... I .... J .... K .... F ... ;
            Gerakan ini dipergunakan untuk pemakanan melingkar yang berlawanan arah jarum jam. Seperti halnya G02, kecepatan gerakan inipun ditentukan oleh feedingnya.
Sedangkan masing-masing fungsi addres yang mengikuti gerakan G02/G03 ini adalah:
X,Y,Z  : Koordinat yang dituju                                                         
R         : Radius [ Jarak antara start point ke center poit ]
I           : Jarak antara start point menuju center point searah sumbu X secara
              Inkremental                                                                            
J           : Jarak antara start point menuju center point searah sumbu Y secara
              Inkremental                                                                            
K         : Jarak antara start point menuju center point searah sumbu Z secara
              Inkremental
F          : Feeding [ kecepatan pemakanan / asutan / penyayatan ]
Cara menentukan nilai I dan J :
- Jika center point berada disebelah kanan start point, maka  : I +
- Jika center point berada disebelah kiri start point, maka                  : I -
- Jika center point berada disebelah atas start point, maka         : J+
- Jika center point berada disebelah bawah start point, maka : J-
Gambar 2.7 Gambar Gerakan G02 dan G03

A         G03 X -3. Y 6. R 5.924
B         G03 X 2. Y 8. R 4.744
C         G03 X -9. Y -7. R 3.809
D         G02 X 2. Y -3. R 4.677
Atau
A         G03 X -3. Y 6. I -1.892 J 5.613
B         G03 X 2. Y 8. I -4.663 J 0.871
C         G03 X -9. Y -7. I -3.456 J -1.601
D         G02 X 2. Y -3. I -2.432 J 3.994
G04     : Waktu diam sesaat [ dwell ]
              G04 P…. ;
              G04 X…. ;

Perintah ini dipergunakan agar tool tidak bergerak dalam waktu yang telah ditentukan. Pada proses drilling/ngebor perintah ini bisa ditambahkan agar kedalaman bor bisa tercapai sesuai ukuran dan dasar lubangnya halus. Begitu juga pada waktu proses grooving/bikin alur pada mesin bubut.
G17     : Bidang/daerah pergerakan melingkar untuk sumbu XY
G18     : Bidang/daerah pergerakan melingkar untuk sumbu XZ
G19     : Bidang/daerah pergerakan melingkar untuk sumbu YZ

Gambar 2.8 Gambar Gerakan G17, G18 & G19
G28     : Perintah kembali ke referensi point / kembali ke titik nol mesin
              G28 Z0.  ;
              G28 X0. Y0.  ;
G40     : Perintah pembatalan kompensasi radius
            Apabila dalam membuat sebuah program tanpa mengaktifkan kompensasi radius,  maka program bekerja tanpa kompensasi radius dan berarti G40 aktif.
G41     : Perintah pengaktifan kompensasi radius kiri
Dalam sebuah program, bila G41 diaktifkan maka posisi mata potong pisau akan berjalan disebelah kiri garis benda kerja.
G42     : Perintah pengaktifan kompensasi radius kanan.
Bila G42 diaktifkan dalam sebuah program, maka posisi mata potong pisau akan berjalan di sebelah kanan garis benda kerja.
G43     : Kompensasi panjang alat potong / pisau
             G43 H.... ;
            Perintah ini berfungsi untuk memanggil data panjangnya alat potong. Setiap tool mempunyai panjang yang berbeda – beda, sehingga jarak antara masing – masing tool terhadap permukaan benda kerja pun berbeda – beda. Data panjang masing – masing tool tersebut disimpan dalam memori mesin dengan nomer tertentu. Dalam pemanggilan data tool menggunakan addres H dan diikuti nomer dalam penyimpanan.
G49     : Pembatalan Kompensasi panjang alat potong / tool.
G54     : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 1
G55     : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 2
G56     : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 3
G57     : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 4
G58     : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 5
G59     : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 6
G73     : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G73 X .... Y .... Z .... P .... Q .... R .... F .... K ....
X,Y     : Posisi koordinat center lubang
Z          : Kedalaman lubang yang dituju
P          : Waktu berhenti sejenak pada dasar lubang
Q         : Kedalaman tiap pemakanan
R         : Posisi pada titik R [ posisi sebelum mulai mengebor ]
F          : Feeding [ Kecepatan pemakanan ]
K         : Jumlah pengulangan
G81     : Siklus pengeboran secara langsung
G81 X .... Y .... Z .... P .... R .... F .... K ....
G82     : Siklus pengeboran secara langsung
G82 X .... Y .... Z .... P .... R .... F .... K ....
X,Y     : Posisi koordinat center lubang
Z          : Kedalaman lubang yang dituju
P          : Waktu berhenti sejenak pada dasar lubang
R         : Posisi pada titik R [ posisi sebelum mulai mengebor ]
F          : Feeding [ Kecepatan pemakanan ]
K         : Jumlah pengulangan

G83     : Siklus pengeboran dengan penarikan kebidang awal [ penarikan sampai ke        titik R ]
G83 X .... Y .... Z .... P .... Q .... R .... F .... K ....
X,Y     : Posisi koordinat center lubang
Z          : Kedalaman lubang yang dituju
P          : Waktu berhenti sejenak pada dasar lubang
Q         : Kedalaman tiap pemakanan
R         : Posisi pada titik R [ posisi sebelum mulai mengebor ]
F          : Feeding [ Kecepatan pemakanan ]
K         : Jumlah pengulangan
G84     : Siklus pengetapan
G84 X .... Y .... Z .... R .... Q .... F .... K ....
X,Y     : Posisi koordinat center lubang
Z          : Kedalaman pengetapan
Q         : Kedalaman tiap pemakanan
R         : Posisi pada titik R [ posisi sebelum mulai mengetap ]
F          : Feeding [ Kecepatan pemakanan ]
K         : Jumlah pengulangan
G 90 : Program absolut
G 91 : Program Incremental
G 92 : Penetapan posisi pahat secara absolut
G 98 : Feed per Menit
G 99 : Feed per revolution.
           Fungsi M
M00 : Berhenti terprogram
M03 : Sumbu utama searah jarum jam
M02 : Untuk menutup program
M04 : untuk putaran spindle berlawanan arah jarum jam diikuti dengan
kode S untuk kecepatan putaran dalam mm/min atau inchi/min
M05 : Sumbu utama berhenti
M06 : Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat
M08 : Untuk menghidupkan cairan pendingin (coolant)
M09 : Untuk menghentikan cairan pendinggin (coolant)
M 10 : Untuk membuka chuck
M 11 : Untuk Mengunci Chuck
M 13 : kombinasi antara kode M 03 dan M 08
M 14 : kombinasi antara kode M 04 dan M 08
M l7 : Perintah melompat kembali
M 22 : Titik tolak pengatur
M 23 : Titik tolak pengatur
M 26 : Titik tolak pengatur
M 30 : Untuk menutup program
M 38 : untuk membuka pintu pelindung
M 39 : Untuk menutup pintu pelindung
M 99 : Parameter lingkaran
M 98 :Kompensasi kelonggaran/ kocak Otomatis.


BAB III
TAHAPAN PRAKTIKUM

3.1.   Skema ProsesFlowchart: Process: LAPORANText Box: PEMBAHASANFlowchart: Process: PROSES PEMBUATAN BENDA KERJAFlowchart: Data: MEMASUKAN PROGRAM PADA MESINOval: MULAIFlowchart: Decision: SIMULASIFlowchart: Process: MEMBUAT PROGRAMFlowchart: Process: WORK PLAN / JOB SHEET

















                YA






 

                                                                                                                                                           


3.2.   Penjelasan Skema Proses

·         Kelompok dibagikan job sheet (gambar kerja).
·         Membuat pemrogram mesin CNC TU 2A dan TU 3A pada kertas HVS yang diberikan.
·         Memasukan program yang sudah di buat di kertas HVS pada mesin CNC baik TU 2A maupun TU 3A.
·         Dilakukan proses simulasi untuk memastikan apakah program yang di masukan sudah sesuai dengan job sheet (gambar kerja).
·         Apabila sudah sesuai dilanjutkan dengan proses pembuatan benda kerja dan apabila belum sesuai kembali ke proses pembuatan program.
·         Setelah itu dilakukan pembahasan tentang hasil pengerjaan praktikum.
·         Dibuat laporan akhir.
·         Selesai.



BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.1 Benda Kerja Mesin CNC TU 2A

Gambar 4.2 Flotter Benda Kerja Mesin CNC TU 2A
Table 4.1 Pemprograman Benda Kerja Mesin CNC TU 2A

N0
G(M)
X
Z
F
H
0-1
00
92
5000
1000
-
-
1-2
01
M03
-
-
-
-
2-3
02
00
3000
300
-
-
3-4
03
84
2600
-3800
100
00
4-5
04
84
2200
-3600
100
00
5-6
05
84
2000
-3500
100
00
6-7
06
84
1600
-1800
100
00
7-8
07
84
1200
-1000
100
00
8-9
08
00
800
00
-
-
9-10
09
01
1200
-200
100
00
10-11
10
01
1200
-1000
100
00
11-12
11
01
2000
-3000
100
-
12-13
12
01
2000
-3500
100
-
13-14
13
01
3000
-4000
100
-
14-15
14
00
3000
300
-
-
15-16
15
M05
-
-
-
-
16-01
16
M30
-
-
-
-












Gambar 4.3 Benda Kerja Mesin CNC TU 3A
Gambar 4.4 Flotter Benda Kerja Mesin CNC TU 3A

Table 4.2 Pemprograman Benda Kerja Mesin CNC TU 3A

N0
G(M)
X
Y
Z
F
0-1
00
00
-1000
00
500
-
1-2
01
M03
-
-
-
-
2-3
02
00
-1000
00
-200
-
3-4
03
01
5000
00
-200
150
4-5
04
01
5000
5000
-200
150
5-6
05
01
00
5000
-200
150
6-7
06
01
00
00
-200
150
7-8
07
01
00
00
-400
150
8-9
08
01
5000
00
-400
150
9-10
09
01
5000
5000
-400
150
10-11
10
01
00
5000
-400
150
11-12
11
01
00
00
-400
150
12-13
12
00
2000
00
-200
-
13-14
13
03
00
2000
-200
150
14-15
14
00
00
1000
-200
-
15-16
15
02
1000
00
-200
150
16-17
16
00
2500
00
-200
-
17-18
17
03
5000
2500
-200
150
18-19
18
00
5000
3000
-200
150
18-20
19
02
4000
5000
-200
150
20-21
20
00
4000
5000
-200
150
21-22
21
03
5000
4000
-200
150
22-23
22
00
5000
5000
-200
-
23-24
23
00
2500
5000
-200
-
24-25
24
03
00
2500
-200
150
25-26
25
00
00
5000
500
-
26-27
26
00
3200
1800
500
-
27-28
27
83
-
-
-400
150
28-29
28
00
1800
3200
500
-
29-30
29
83
-
-
-400
150
30-31
30
00
-1000
00
500
-
31-32
31
M05
-
-
-
-
32-01
32
M30
-
-
-
-




4.2.1.       Work Plane CNC TU-3A
 
Gambar 4.5 Working plane TU-3A

            (penjelasan fari gambar 4. ) gambar A merupakan bentuk awal benda kerja dengan lebar 50 tinggi 40 sebelum masuk proses pemakanan, kemudian pemakanan sisi benda kerja dengan pemakanan 5 mm dengan kedalaman 4mm dengan 2x pemakanan karna a max = 2 mm (gambar B) dan gambar C merupakan proses pemakanan dengan gerak melingkar searah jarum jam G02 dengan kedalaman pemakanan 2mm
Working plane 1
Merupakan proses pemakan gerak melingkar berlawanan araj jarum jam G03 dengan pemakanan 2 mm
Working plane 2
Dilanjut dengan pemakanan seperti gambar dengan kode 02 dengan kedalaman 2 mm
Working plane 3
            Setelah melakukan proses (gambar working plan 2) dilanjut pembuatan seperti (gambar working plan C dan 1) dengan gerak melingkar berlawanan arah G03 dan G02 dengan kedalaman pemakanan 2 mm dan dilanjut dengan proses seperti (gambar working plan 2) dengan gerak searah jarum jam G02 dengan kedalaman 2 mm
Working plan 4
            Setelah selesai pada proses (gambar working plan 3) dilanjut dengan proses pengeboran dengan menggunakan kode 83 dengan kedalaman pengeboran 4 mm
Working plan 4
            Hasil dari proses cnc yang telah dilakukan

Gambar 4.6 Working plane CNC TU- 2 A

Metode pemprograman yang diambil untuk mesin CNC TU 2A menggunakan metode pemprograman  absolute dengan titik referensi (start point) yang berada pada sumbu X5000 dan sumbu Z1000. Dengan satuan dimensi untuk mesin CNC TU 2A adalah mikron (μ). Sebelum dilakukan pemprograman, dihitung terlebih dahulu titik tengah dari sudut atau kemiringan pada benda kerja. Arah pemakanan pertama yang dilakukan oleh mesin CNC TU 2A, adalah membuat drag (tangga) dengan arah sumbu  pemakanan dimulai dari posisi X3000 dan sumbu Z 300 kemudian  G84 posisi X2600 dan Z-3800, X2200 dan X2200, Z-3600 dan X2000, Z-3500 dan X 1600, Z -1800 dan X 1200, Z -1000. Pembuatan drag (tangga ) itu sendiri bertujuan untuk mempermudah proses pemakanan oleh pahat. Kemudian setelah itu dibuat benda kerja mesin CNC TU 2A dengan pemakana awal dilakukan pada ujung kanan benda kerja, dengan arah pemakanan pada sumbu X1200 dan sumbu Z-200, pada sumbu tersebut dibuat fillet dengan radius 5 mm. Kemudian dibuat kemiringan dengan arah sumbu pemakanan pada sumbu X1200 dan sumbu Z-2000. Tahap selanjutnya adalah pemakanan lurus dengan arah sumbu pemakanan adalah Sumbu X12000 dan Z-1000. Tahap akhir adalah membuat chamfer dengan jarak pemakanan 2x2 pada arah sumbu X1800 dengan sumbu Z-200, arah melingkar pahat adalah searah dengan arah jarum jam (CW). Barulah kemudian pahat akan kembali ke titik referensi atau starting point (SP) sebelum dilakukan pemakanan pada benda kerja.



BAB V
PENUTUP


Mesin CNC sangatlah penting di dalam dunia industri manufaktur yang memproduksi komponen di bagian yang paling terkecil yang memiliki tingkat keakuratan yang tinggi serta dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Berdasarkan cara pemakanan pahat, mesin CNC TU dibedakan atas beberapa jenis yaitu diantaranya mesin CNC TU 2A dan mesin CNC TU 3A. Yang membedakannya adalah sumbu yang dimiliki oleh mesin tersebut. Untuk mesin :
·         CNC TU 2A memiliki dua sumbu yaitu sumbu X, dengan arah pemakanan adalah vertical dan sumbu Z dengan arah pemakanan Horizontal. Sedangkan, pada mesin
·         CNC TU 3A memiliki 3 sumbu, yaitu sumbu X dengan arah pemakanan kearah kanan atau kiri, sumbu Y dengan arah pemakanan kedalam atau keluar menuju atau menjauhi operator, dan sumbu Z dengan arah pemakanan naik atau turun.
            Dalam     pemprogramannya      mesin     CNC      memiliki     dua     metode
pemprograman yaitu incremental dan absolute. Incremental, yakni titik referensi selalu berubah, setiap akhir pengukuran adalah menjadi titik awal untuk pengukuran berikutnya. Sedangkan metode absolute adalah titik referensi diukur dari titik nol yang sama, yakni jarak pemakanana pada sumbu tegak dan seumbu mendatar diukut dari satu titi referensi.

            Adapun saran dari kami setelah mendiskusikannya, maka dapat kami himpun sebagai berikut :
1.      Lebih mengfisiensi waktu untuk praktikum, ketika waktu sudah di tentukan alangkah baiknya bisa di mulai sehingga tidak terlalu lama dalam praktikum. Atau juga bisa untuk jobsheetnya dibuat sebelum praktikum sehingga saat praktikum bisa langsung untuk prakteknya saja.
2.      Asisten Lab alangkah baiknya menggunakan pakaian seragam.
3.      Untuk praktikum selanjutnya, jika bisa diberikan pula cara penggunaan atau pun pelatihan untuk mesin CNC PU dengan perantara software. Jadi praktikan terlebih dahulu membuat proyek di software CAD kemudian saat praktikum hasil dari proyek tersebut di convert ke dalam master CAM dan kemudian di transfer ke mesin CNC PU. Karena di zaman modern ini mengenai pekerjaan manual itu sangatlah rumit

DAFTAR PUSTAKA


1.    https://www.scribd.com/doc/98937328/Laporan-Cnc-Tu-3A
4.    https://adriansyahabdilahastercnc.wordpress.com/tutorial/bagian-pada-cnc-bubut-dan-milling/
5.    https://www.google.com/search?q=Sumbu+Mesin+Bubut+CNC+TU+2A&client=firefox-b-ab&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=UAy66-UviqiEYM%253A%252CevNz4suDEULS0M%252C_&usg=__ykQsQNwlDeu2e4Lh06C33TA9aCk%3D&sa=X&ved=0ahUKEwjzutfnlJfYAhXCNY8KHYFmCfIQ9QEINTAC#imgrc=UAy66-UviqiEYM:
6.    http://operator-cnc.blogspot.co.id/2011/01/pemrograman-mesin-cnc.html
7.    https://belajarmesinbubutcnc.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-mesin-cnc.html
8.    https://sejarahteknologi.wordpress.com/2013/09/10/sejarah-teknologi-mesin-cnc/

LAMPIRAN

   
1. Gambar Kerja                                               2. Gambar eksekusi projek
   
3. Gambar Simulasi projek                           4. Gambar Mesin CNC TU-3 A
  
5. Gambar Input Program                             6. Gambar hasil akhir projek CNC TU-3A
         
7. Gambar kerja                                                                8. Gambar input program CNC TU- 2A
9. Gambar Mesin CNC TU-2 A
      
10. Gambar Simulasi projek mesin TU-2 A             11. Gambar Hasil projek CNC TU-2A

Previous
Next Post »