Laporan Praktikum Uji Lelah

Modul 5
Pengujian Lelah

 


BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar belakang
     Kegagalan suatu material selama ini kebenakan di sebabkan oleh beban dinamik. Pembebanan dinamik adalah suatu pembebanan dengan melibatkan tegangan aksial ( tarik – tekan ), fleksional ( bending ) dan torsional ( puntiran ) yang berfluktulasi. Meskipun tegangan yang diterima oleh material lebih rendah dari harga tegangan luluhnya, kegagalan dapat saja terjadi pada suatu saat. Kegagalan yang di sebabkan oleh beban ini di sebut dengan fatique failures.
     Banyak nya komponen dan elemen mesin di desain dengan memberikan perhatian yang besar terhadap beban yng dinamik, contoh komponen yang mengalami beban dinamik adalah jembatan,kompresor,turbine nlade,pompa dsb. Ddengan berjalan nya waktu serta periode pembebanan yang berulang – ulang, setiap komponen itu akan dapat mengalami kegagalan tanpa ada tanja yng jelas dan mudah di amati.

B.  Tujuan praktikum
·         Mengetahui kelakuan material bila menerima beban dinamik
·         Menemukan batas lelah (fatigue limit) dari material
·         Memahami mekanisme dan bentuk patahan suatu material akibat fatique failure

       



BAB II
TEORI PENUNJANG

A. Teori dasar
            Batas lelah merupakan batas tegangan suatu specimen saat specimen tersebut masih dapat menerima tegangan bolak balik yang tak terhingga tanpa terjadi patah.
            Batas lelah material dapat di tentukan dari pengujian lelah lenturputar ( rotary banding fatique test ) terhadap beberapa specimen uji. Beban yang di berikan pada masing – masing specimen uji dibuat berbeda – beda.
            Bentuk penampang patah akibat penbebanan dinamik dapat di cirikan oleh adanya:
a.                   Retakan awal ( crack inisiation 0
b.                  Daerah rambatan retak ( crack growth )
c.                   Daerah beban berlebih ( Overload area )
Pada konstruksi dan elemen mesin yang menerima beban dinamik, tegangan yang terjadi didalam nya akan berubah- ubah.Bila besar nya tegangan yng berubah – ubah tersebut melampaui batas luluh material maka konstruksi atau elemen mesin akan rusak pada kurun waktu tertentu.

B.       Teori tambahan
            Pada elemen mesin yang menerima beban dinamik, tegangan yang terjadi di dalamnya akan berubah-ubah. Bila besarnya tegangan yang berubah-ubah tersebut melampaui batas lelah material, maka  elemen mesin akan rusak dalam kurun waktu tertentu.

Macam-macam beban dinamik :
Beban tegangan bolak-balik (reserved stress)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLZDtK48WlUUXCAc-55HLqK9mQ95NeKgCCnpvn49P_8vdrBol1-XEQLl5Ej2KLS9Td_daH6qWWZaL7Okn2cp40MIaKrkjMaAQrGWk3quQwZWyZPugctqQ2mob3u13SoLF_QbzqiEUhiaJY/s1600/fa1.PNG

 Beban tegangan berulang (repeated stress)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhynJKcwj7-FWzvlZMx92fL5Xq_FRbZKmj2eVxpeGyOhDJwYzmlLmUj5FYR3oqd4mS8aLQeo6VhXqQL1I6lKUrwcHp8-Zx_4eyy0xEAA1IBUm7r7iYm3ROancqOHt5gPbUb6lBYcXSv-Qpq/s1600/fa2.PNG

Beban tegangan tidak beraturan (random stress)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja71UWk__N2ziy-sfvQ15-gIzNK3RYdD-umFGtxT1wBHs9oJTPrxElmPT-6avZO5API5ORpzwnRWKKWgXRHv07KkrAbtkp7wSXzFHI7NGAnm1oe-ADBddAasNLfzBE-pHJrYLEjzUIs__C/s1600/fa3.PNG


      Batas lelah material dapat ditentukan dari pengujian lelah lentur putar (rotary bending fatigue test) terhadap beberapa spesimen uji. Beban yang diberikan pada masing-masing spesimen uji dibuat berbeda-beda.

      Bentuk penampang patahan akibat pembebanan dinamik dapat dicirikan oleh adanya :
Ø  Retakan awal (crack inisiation)
Ø  Daerah rambatan retak (crack growth)
Ø  Daerah beban berlebih (overloaded area)

Persamaan-persamaan dalam uji lelah :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO7tlWv-nMrBdFPRIq6tg1MjncxHCem2vySTGFFAB1rYkIPI7LbOHFErPotxeOan7aHKnnTorpl3bHLl7SAXCbNYV3rohzzywXrR9kDwJGqUrX-Re8fNrIuzx29zWd4uwH2oZhNAH_HoRo/s1600/fa5.PNG
                                         







BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A.    Prosedur percobaan
1.        Gambarkan dan ukur dimensi spesimen
2.        Catat data putaran motor penggerak mesin uji lelah lentur
3.        Perhatikan penunjukkan jumlah putaran spesimen uji, sebelum pengujian dimulai catat angka yang tertera pada penunjuk jumlah putaran
4.        Atur beban sesuai kebutuhan
5.        Pasang spesimen uji pada pemegang spesimen, pemasangan spesimen harus cukup kuat
6.        Pasang pengukur defleksi pada tempatnya
7.        Lepaskan tuas penahan beban
8.        Pasangkan tutup pengaman
9.        Pengujian siap dimulai
10.    Setelah spesimen putus, catat angka penunjuk jumlah putaran
11.    Lepaskan tutup pengaman, putar tuas penahan beban lepaskan pengukur defleksi dan lepaskan spesimen











DAFTAR PUSTAKA

Dieter, G.E., “ Mechanical Metallurgy “, McGraw-Hill Book Co.
JIS Handbook, “ Ferrous Materials and metallurgy “, Japanese Standards Asociation, 1981.




Previous
Next Post »